Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) saluran napas yang disebabkan hipereaktifitas bronkus, sehingga menimbulkan gejala berupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada, dan batuk terutama malam atau dini hari. Bersifat reversibel dan dapat berulang.
Gejala dapat berupa :
- Batuk berdahak
- Sesak napas
- Napas berbunyi (Mengi)
- Ada riwayat alergi
- Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
- Ada faktor pencetus
- Berulang atau hilang timbul
- Memburuk pada malam hari
- Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan
Faktor Pencetus Asma :
- Tungau debu rumah (misalnya pada bantal, kasur kapuk, karpet, sofa kain, boneka berbulu, tirai).
- Bulu binatang (contoh : anjing, kucing, kelinci dan burung).
- Perubahan cuaca.
- Bau-bauan yang menusuk (contoh : obat pembunuh serangga, minyak wangi).
- Asap rokok.
- Polusi kendaraan bermotor.
- Asap rumah tangga (contoh : asap tungku kayu bakar).
- Obat-obatan tertentu (contoh : aspirin, antibiotic, pereda nyeri, penurun demam).
- Infeksi saluran pernapasan.
- Serbuk sari bunga.
- Emosi berlebihan (contoh : sedih, tertawa terbahak-bahak atau marah).
- Makanan, minuman dingin, penyedap rasa, pengawet dan pewarna makanan.
- Kelelahan fisik.
Cara mencegah dan mengendalikan asma :
- Hindari penggunaan kasur dan bantal kapuk, Gunakan kasur dan bantal sintesis (busa, dacron), Ganti sprei secara teratur (setidaknya seminggu sekali)
- Jaga kebersihan perabotan rumah, Usahakan tidak memakai karpet di dalam rumah atau kamar tidur, Berhenti merokok dan menghindari asap rokok
- Olahraga teratur (contoh : senam asma, berenang)
- Gizi yang cukup dan seimbang (Isi Piringku)
- Patuh menggunakan obat pengontrol teratur sesuai anjuran Dokter
- Hindari penggunaan kipas angin karena bisa menerbangkan debu, bila menggunakan AC bersihkan filter secara rutin
- Gunakan masker bila menyapu lantai atau di tempat yang berisiko terkena debu atau polusi
“Waspada serangan Asma berat. Apabila terjadi gejala yang memberat dan tidak dapat berkurang dengan obat-obatan yang biasa digunakan, Segera bawa kefasilitas pelayanan kesehatan!”
penulis : dr. Dini Ayu Harisiani